Skip to content
Home » Artikel » Mereka Tidak Tahu Seberapa Capeknya Saya

Mereka Tidak Tahu Seberapa Capeknya Saya

Asin, bukan nama sebenarnya, adalah seorang penjual kuetiaw goreng, ala carte.

Ala carte maksudnya sesuai pesannya, akan dibuatkan.

Anda pesan tanpa tauge, dia masak tanpa tauge.
Anda pesan tanpa telor, dia masak tanpa telor.
Anda pesan porsi campur, dia masak porsi campur, mi sama kuetiaw.

Untungnya, atau ruginya, tokonya laku, bahkan terlalu laku, dari pagi sampai malam.

Ada waktu tertentu, Chef Asin masak tidak berhenti.

Sebentar-bentar, dia berhenti sejenak, menghela nafas, menyeka keringat, dengan handuk kecil putih lusuh, yg bergelantung di pundak.

Kemudian, dia lanjut memasak.

Kasihan saya melihatnya, namun saya tidak dapat berbuat apa-apa, selain menawarkan rasa simpati saya.

Saya bertanya, “Ko, emang tidak capek … berdiri sepanjang hari, masih kuat?”

“Ya, bo pian (terpaksa), bo huat (tidak ada cara lain), harus bertahan.” Jawabnya singkat dengan bahasa hokkian Medan.

“Kita sendiri tahu penderitaan kita.
Mereka tidak tahu penderitaan saya.
Saya harus tetap bertahan, berdiri walau sudah hampir roboh.”

“itu risiko pekerjaan saya.” Tutupnya dengan nada sedih.

Saya jadi ingat pekerjaan saya, terutama di awal-awal Kotakpensil.

Namanya boleh owner, tetapi saya harus kerja sampai tengah malam, mengetik dan tulis konten.

Bagian terbesar dan tersulit dari jualan online adalah menulis konten, artikel tentang barang yang dijual di website.

Awal-awal, semua konten saya tulisan sendiri. Ada ribuan lebih.

Saya bekerja siang malam. Dari jam 9 pagi sampai jam 11 malam.

Capek, punggung sudah beku, mata sudah merah berair, tetapi tangan terus bekerja

Orang2 pikir enak jadi pengusaha, tetapi mereka belum merasakan ini.

Bopian (terpaksa), saya harus bertahan, banyak mulut tergantung di saya.

Sesungguhnya, setiap pekerjaan, memiliki bagian rally, bekerja keras pada waktu yang panjang.

Tinggal bagaimana Anda memilih bersikap, tegar menghadapi, atau lari menghindari.

Jika Anda ingin menjadi pengusaha, ada datang masa-masa begini.
Pada saat itu, cobalah tegar, cobalah bertahan, bantu perusahaan berkembang.

Jangan terlalu perhitungan. Hitung2 latihan, toh, nanti hasilnya untuk anda juga.

Seberapapun sulitnya, hadapi!
Tegarlah!
Jangan mengeluh!

Orang2 tidak perlu tahu penderitaan kita. Yang perlu mereka rasakan, adalah kepuasan dalam menikmati karya kita.

Anda juga tidak perlu mengeluh penderitaan Anda. Yang akan Anda dapatkan adalah kepuasan pelanggan dan laci uang yang penuh.

Kepuasan itu, akan membayar penderitaan Anda.

Mau coba?

Johny Rusly
Entrepreneur Coach
Founder UMKMSehat.com – UMKM Sehat Negara Kuat
CEO Kotakpensil.com – Pusat Kebutuhan Kantor, asli-murah-bebas korupsi

PS-1: Bo pian, Bo Huat adalah istilah di Tionghoa Medan. Artinya kurang lebih adalah terpaksa, kita tidak dapat menghindarinya. Ya, bo pian, bo huat.

PS-2: Apa risiko pekerjaan Anda? Share ya …!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *